Sabtu, 23 Agustus 2008

Sistem Reproduksi Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan

By : Hendra Arif
1. Anatomi Dan Fisiologi Seksual
i. Organ Seks Wanita
Genitalia wanita terdiri atas organ seks internal eksternal. Organ seks eksternal, secara kolektif disebut vulva, yang mencakup mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris, dan ostium vaginalis atau introitus. Vagina, uterus, tubulus falopi, dan ovari tersusun ke dalam organ seks internal. (Potter, Patricia A , 2005)
a. Organ Seks Eksternal
Mons Veneris. Mons veneris (mons pubis) adalah lapisan jaringan lemak yang menutupi tulang pubis dan dilapisi oleh rambut pubis setelah pubertas.
Labia. Kedua labia mayora lipatan kulit berlemak yang memanjang dari mons veneris yang membentuk batasan terluar dari vulva. Labia mayora menutup dan karenanya melindungi vagina dan ostrium uretra. Labia mayora mempunyai reseptor sensoris yang sensitif terhadap sentuhan, tekanan nyeri, dan suhu. Kedua labia minora, yang tepat di dalam labia mayora, adalah lipatan kulit tipis berpigmen yang memanjang ke atas untuk membentuk kepala litoral. Lipatan sebelah dalam ini mempunyai banyak pembuluh darah, labia minora dapat menunjukkan perubahan warna yang signifikan selama rangsangan seksual dan kadang disebut sebagai kulit seks.
Klitoris. Klitoris terdiri sebagian besar atas jaringan erektil, mempunyai banyak ujung saraf, dan sangat sensitive terhadap sentuhan, tekanan , dan suhu. Klitoris adalah organ yang paling sensitive terhadap stimulasi dan mempunyai peran sentral dalam rangsangan seksual dan peningkatan perasaan ketegangan seksual (Boston Women’s Health Book Colective, 1992).
Vestibula. Vestibula adalah area vulva di sebelah dalam labia minora. Baik ostium uranium (meatus) dan ostium vaginalis (intritus) terletak di dalam vestibula. Meatus urinarius terletak di garis tengah dalam vestibula antara klitoris dan ostium vaginalis. Ostium vaginalis atau introitus terletak di antara uretra dan anus. Himen adalah lipatan jaringan membranosa yang sebagian menutup introitus
a. Organ Seks Internal
Vagina. Vagina adalah organ muscular, berdinding tipis yang terangkat ke arah atas pada sudut 45 derajat mengarah ke bagian belakang. Dinding vagina terdiri atas tiga lapis jaringan:
1. Lapisan serosa luar yang tipis, yang merupakan bagian dari membrane yang melapis kavitas tubuh dan menutupi organ.
2. Lapisan tengah otot polos, involunter yang dilanjutkan dengan otot dari uterus.
3. Lapisan terdalam adalah membran mukosa yang disebut mukosa.
Vagina berfungsi sebagai saluran untuk darah menstruasi, melahirkan anak, dan kenikmatan. Lapisan otot bersifat sangat mudah di regangakan sehingga memungkinkan hubungan senggama dan pelahiran anak. Selama rangsangan seksual, terjadi vasokongesti. Sebagai akibat lapisan mukosa berkeringat dan memberikan lumasan vaginal.
Kelenjar Bartholin terletak pada kedua sisi ostium vaginalis. Kelenjar ini dulu diduga menjadi sumber lubrikasi selama rangsangan seksual. Peran ini sekarang dipertanyakan karena lubrikasi yang dihasilkan minimal (Denny & Quadgno, 1992).
Uterus. Uterus adalah organ muscular berdinding tebal yang terletak diantara kandung kemih dan rectum. Uterus mempunyai panjang sekitar 7,6 cm dan tampak sapeti buah pir terbalik. Tuba fallopii memasuki uterus pada kedua sisi uterus dekat bagian atas. Bagian atas yang lebar dari uterus dikenal sebagai badan. Bagian dasar disebut serviks, memanjang ke dalam vagina. Serviks eksternal (vaginalis) disebut ektoserviks, dan kanalis servikalis internal disebut sebagai endoservik. Uterus terbentuk dari lapisan jaringan penyambung eksternal yang disebut perimetrium, lapisan tengah adalah lapisan otot polos yang disebut miometrium, dan membran mukosa bagian dalam disebut endometrium. Serat otot dari lapisan miometrium membesar selama kehamilan untuk memungkinkan pertumbuhan janin.. Kontraksi otot uterus juga terjadi selama orgamus. Setiap bulan endometrium menebal dalam persiapan untuk kemungkinan implantasi ovum yang telah dibuahi.
Tuba fallopian. Kedua tuba fallopian mulai pada bagian atas uterus dan berakhir dengan fimbriae panjang seperti jari dekat ovarium. Tuba fallopii berfungsi sebagai saluran untuk lewatnya telur dan sperma sehingga dapat terjadi fertilisasi. Fertilisasi biasanya terjadi dalam bagian atas dari salah satu tuba fallopi.
Ovarium. Terdapat dua buah ovarium yang berukuran sebesar kacang hijau, satu pada masing-masing sisi uterus. Kedua ovarium ini menyekresi hormon wanita, termasuk estrogen, progesterone, dan sejumlah kecil androgen, secara langsung ke dalam aliran darah. Kedua ovarium ini juga memproduksi telur yang dilepaskan dan ditransportasikan melalui tuba fallopi. Proses produksi telur berawal dari janin wanita dan berakir sebelum lahir. Setiap wanita dilahirkan dengan kelengkapan otot ova. Telur ini terus mengalami atresia (degenerasi dan resorpsi) sehingga hanya sekitar 400.000 yang masih tertinggal saat pebertas. Satu tel;ur mengalami maturasi setiap bulan. Siklusnya berlanjut sampai fungsi ovarium menurun saat menopause.
ii. Organ Seks Laki – laki ( Irianto, Kus , 2004 )
Testis. Merupakan kelenjar gonad pria , dikenal sebagai buah pelir atau buah zakar terdapat sepasang yang terdapat dalam suatu kantong pelindung yang disebut skrotum. Di dalamnya terdapat kumpulan sel – sel sperma.
Epididimis. Saluran ini berjalan berkelok- kelok membentuk suatu gumpalan memanjang menempel di belakang testis. Sel- sel sperma yang masak akan ditampung dalam saluran tersebut. Fungsi epididimis tempat penyimpanan dan pematangan spermatozoa.
Vas deferens. Saluran vas deferens keluar dari epididimis berjalan lurus meninggalkan testis untuk menuju rongga panggul. Di dalam Rongga panggul kedua vas deferens kanan kiri saling mendekat ke belakang kandung kemih kemudian menembus kelenjar prostat untuk bermuara dalam uretra , selanjutnya sel- sel mani dapat mengalir melalui uretra dalam penis.
Penis. Penis (zakar) berjumlah satu buah.Bagian depan adalah kepala zakar dan pada ujung depanya terdapat lubang untuk mengeluarakan urine. Penis berfungsi memasukkan sperma kea lat kelamin wanita.
Kelenjar Tambahan,(vesika seminalis, kelenjar kelenjar bulbouretral, kelenjar prostate).
Air mani. Adalah campuran dari cairan hasil sekresi kelenjar tambahan dengan spermatozoa yang dikeluarkan oleh duktus deferens.
Jumlah sperma kira- kira 60-100 juta per cc semen.
Air mani yang normal memiliki beberapa kriteria , antara lain
1. Berupa cairan sedikit kental warna putih kadang-kadang kekuningan
2. Volume 3-5 cc
3. > 60% sperma bergerak aktif
4. Jumlah aperma 50-100 juta per cc jika dibawah 20 juta per cc menunjukkan infertilitas
5. Jumlah sperma normal harus lebih besar dari 70%
Sumber :
1. Irianto, Kus. (2004). Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis . Bandung : Rama Widya
2. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar: